MAKALAH
TEKNIK PEMBUATAN MEDIA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam
Mata Kuliah MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh:
MISNAYETTI
(2313.017)
NURHAYANI
(2313.021)
RIA AGUSTIANI
(2313.027)
SONYA
ANISSA (2313.028)
Dosen Pembimbing:
ARIFMIBOY, S. Ag, M. Pd
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2015 M / 1436 H
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “TEKNIK PEMBUATAN MEDIA”. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Media Pembelajaran.
Dalam
penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan baik moril
maupun materi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada
bapak Arifmiboy, S. Ag, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
ucapan terimakasih kepada:
1.
Kedua Orang Tua yang telah memberikan
dukungan moril dan materil.
2.
Serta teman – teman yang ikut membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Sehingga bantuan, saran dan bimbingan yang
telah diberikan kepada penulis dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah dengan baik dan semaksimal mungkin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
masukan – masukan, kritik dan saran serta tanggapan terhadap kekurangan dalam
penulisan makalah ini, guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Demikianlah kiranya yang dapat penulis
sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Bukittinggi,
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.................................................................................1
B.
Rumusan Masalah
...........................................................................1
C.
Tujuan
Pembelajaran........................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FLIPCHART....................................................................................2
B.
FLASH CARD
...............................................................................10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN...............................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Konsep
pembelajaran menuntut adanya perubahan peran guru. Sebaik-baiknya media yang
digunakan dalam pembelajaran adalah memiliki tingkat relevansi dengan tujuan,
materi, dan karakteristik siswa. Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam
pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai materi, mengetahui tujuan
yang harus dibuat dan mengenali betul kebutuhan siswanya. Disinilah peran guru
sebagai creator yaitu menciptakan media yang
tepat, efisien, dan menyenangkan bagi siswa.
Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran sangat memerlukan perencanaan yang baik. Hal ini dimulai
dari mendesain media, pemenuhan kriteria pemilihan media pembelajaran, hingga
evaluasi dan memutuskan media pembelajran yang cocok untuk mencapai tujuan.
Jika diantara media yang terpilih adalah media Flipchart & Flashcard yang akan dipergunakan dalam proses
pembelajaran. Maka mengenal apa itu flipchart dan flashcard, kelebihan dan kekurangan
serta cara pembuatannya adalah hal yang perlu diketahui oleh pendidik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud degan Flipchart dan bagaimanakah cara membuat Flipchart?
2. Apakah
yang dimaksud dengmenjelaskan flashcard dan bagaimanakah cara membuat flashcard?
C. Tujuan
Pembelajaran
1. Menjelaskan
pengertian dan cara membuat Flipchart.
2. Menjelaskan
pengertian dan cara membuat FlashCard.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FLIPCHART
1. Pengertian Flipchart
Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas yang disatukan menggunakan benda khusus
(Penjepit, Spiral) sehingga menyerupai album atau kalender. Lembaran-lembaran
kertas inilah yang akan diisi dengan informasi-informasi atau pesan-pesan baik
berupa gambar maupun simbol-simbol yang dicantumkan dalam bentuk visual.
Media flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema,
gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi
pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah
dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart
dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.
Menurut Suci
Kusuma Dewi Flip Chart merupakan suatu media yang
menggunakan gambar – gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan kecil dan
cara menunjukan dengan membalik satu per satu.
Visualisai
konsep yang dijelaskan Rahardjo (1991) seperti proses, prosedur, dan siklus
mempergunakan bagan alur (flowchart). Fakta, data mempergunakan tabel, matriks,
dan daftar. Data perbandingan mempergunakan Grafik (balok, cakram, kurva,
koordinat). Serta hubungan keluarga mempergunakan silsilah. Semua konsep visual
di atas yang dijelaskan, menariknya dapat mempergunakan media Flipchart.
Sehingga dalam
hal menyampaikan pesan, flipchart yang berisi pesan yang telah disampaikan,
dalam penggunaannya dibalikkan agar pesan berikutnya bisa dilihat oleh peserta
didik. Seperti halnya sebuah kalender yang berisi 12 lembar kertas dan setiap
kertas mewakili urutan bulan. Maka setelah Anda melihat bulan Januari, Anda
bisa membalikkannya untuk melihat bulan februari dan seterusnya hingga desember
dengan membalikkannya. Penyajian
informasi ini dapat berupa (a) Gambar-gambar , (b) Huruf-huruf, (c) Diagram,
(d) Angka-angka. Sajian pada flipchart tersebut harus di dedusikan dengan
jumlah dan jarak maksimum siswa melihat flipchat tersebut dan
direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana flipchart tersebut
ditempatkan.
2. Cara Penggunaan Flipchart
Cara penggunaan media ini
bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart
langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi
hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum, flip chart dapat berupa
nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung kemeriahan kelas dan
bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip chart tidak langsung
digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi ajar. Dalam metode
CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk dikonstruksi
pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali informasi gambar
flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah seterusnya.
3. Bentuk Media Flipchart
Media
pembelajaran Flipchart terbagi kedalam dua bentuk. Yaitu:
a. White Flipchart
White Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi informasi-informasi
mengenai pembelajaran. Seperti halnya whiteboard yang mempergunakan alat tulis
seperti spidol.
b. Messages Flipchart
Messages
Flipchart adalah flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah
disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan
lain-lain.
4. Kelebihan Flipchart
Dalam penggunaan Flipchart untuk menyampaikan materi pembelajaran
yang berguna mencapai tujuan. Sebagai salah satu media pembelajaran, Flipchart yang dipergunakan memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya :
a. Tujuan
Media Flipchart dalam mencapai tujuan adalah salah
satu media yang efektif. Flipchart yang efektif dapat dijadikan penyampai
pesan secara terstruktur dan terencana terutama pada messages flipchart. Indikator
pencapaian tujuan yang efektif adalah tercapaianya tujuan yang sudah
direncanakan, untuk mencapai tujuan. Selain itu juga, Flipchart sangat praktis untuk dipergunakan.
b. Peserta didik
Flipchart sangat
cocok untuk pembelajaran dengan jumlah peserta didik kelompok kecil yakni
hingga 30 orang dengan ukuran 100 cm X 60 cm. Selain itu juga mampu
meningkatkan aktivitas belajar dan menarik perhatian peserta didik.
c. Biaya
Dari segi faktor
biaya, flipchart merupakan salah satu media yang
relatif lebih murah.
d. Ketersediaan
Dalam pembuatan
memperoleh bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat flipchart sangat mudah diperoleh di pasaran.
Sehingga kita mampu membuatnya sendiri.
e. Waktu
Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam
menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis.
5. Penggunaan dan bagian-bagian Flipchart
a. Cara
mempersiapkan diri
Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pelajaran dengan baik, memiliki
keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau perlu untuk melancar
lakukan dengan latihan berulang-ulang meski tidak langssung dihadapan siswa.
Siapkan pula alat dan bahan-bahan yang lain yang mungkin diperlukan. Misalnya
jika Flipchart tersebut tidak memiliki kedudukan atau penyangga khusus, maka
diperlukan tali atau paku untuk memasangnya papan tulis namun tetap memudahkan
untuk melipat-lipat lembaran Flipchart.
b. Penempatan
yang tepat
Perhatikan posisi tampilan, atau
sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semuah siswa yang ada
di ruangan kelas tersebut. Untuk memastikan posisi sudah tepat anda juga dapat
menanyakan pada siswa apakan sudah terlihat dengan baik atau belum.
c. Pengaturan
siswa
Untuk hasil yang lebih baik, perlu
pengaturan siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran,
perhatikan juga ssiswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.
d. Perkenalkan
pokok materi
Mareri yang disajikan terlebih
dahulu diperkenalkan kepada siswa pada awal pembukaan pembelajaran. Cara yang
dapat dilakukan misanya dengan melakukan bercerita, atau mengkaitkan situasi
atau kejadian yang ada di lingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi
yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apresiasi agar siswa
dapat dengan mudah mencerna materi baru .
e. Sajian
gambar
Setelah masuk pada materi, mulailah
memperlihatkan lembarah-lembaran Flipchart dan berikan keterangan yang cukup,
gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
f. Beri
kesempatan siswa untuk bertanya
Guru dapat hendaknya memberikan
stimulus agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang
disampaikannya jelas dipahami atau masih kurang jelas. Kalau perlu siswa
memberika komentar terhadap isi Flipchart yang disajikan.
g. Menyimpulkan
materi
Seperti pada umunya kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru namun
justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru dalam
menyimpulkan ini jika rasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa
Flipchart yang dianggap penting.
6. Tekhnik Pembuatan Flipchart
a. Tentukan tujuan pembelajaran
Pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama adalah
menunjukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakan tujuan bersifat
penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk
penanaman sikap. Perlu juga tujuan dirumuskan secara operasional dalam bentuk
indikator atau tujuan pembeelajaran khusus (TPK).
Contoh tujuan :
1) Melalui
media Flipchart siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
dengan benar.
2) Siswa
diharapkan dapat menuliskan sikap-sikap yang mencerminkan budaya toleransi
antar umat beragama.
b. Menentukan Bentuk Flipchart
Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, bentuk flipchart terdiri dari dua bentuk yakni White Flipchart dan Messages
Flipchart. Setelah ditentukan bentuknya, persiapkan alat-alat yang
dibutukan dalam pembuatan flipchart diantaranya adalah kerangka dudukan
biasanya kaki-kakinya berjumlah empat atau tiga untuk sandaran. Sipakan
juga triplek yang tebal berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm
sebagai alas kertas. Pada bagian atas kayu penyangga pergunakan penjepit
kertas. Sedangkan dalam pembuatan messages
flipchart, setelah membuat penyangga seperti yang sudah dijelaskan di atas,
langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data, angka-angka, simbol-simbol verbal
dan gambar-gambar yang relevan dengan tercapainya tujuan.
c. Membuat
ringkasan materi
Materi yang disajikan pada media
Flipchart tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk
seperti halnya pada buku taks namun materi perlu disarikan, diambil
pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan dikoleksi mana yang
menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Dengan demikian perlu dirumuskan
materi-materi tersebut dengan cara membuat autline materi dengan dalam kertas
terpisah misalnya dalam buku catatan yang akan dituangkan kedalam
Flipchart.
d. Merancang
draf kasar (sketsa)
Membuat Flipchart yang baik dan
menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi text namun diperkaya
dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan. Draf kasar yang
dimaksud disini adalah sketsa yang langsung dibuatkan dilembaran-lembaran
kertas Flipchart menggunakan pengsil yang dapat dihapus jika sudah selesai
dibuat. Membuat draf kasar perlu dilakukan untuk mengantifikasi kesalahan dalam
pembuatan serta mengatur tata letak yang baik, selain itu diperlukan juga untuk
memudahkan pewarnaan.
e. Memilih
warna yang sesuai
Agar Flipchart yang kita buat lebih menarik, salah satu upayanya ialah
menggunakan warna yang bervariasi. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna
misalnya hitam saja, kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Menurut
Penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwana
dibanding media hitam putih, warna juga akan membantu memfokuskan perhatian
pada materi penting.
Warna akan membuat siswa tertarik
untuk mempelajari materi pembelajaran. Memfokuskan pada sajian materi,
memberikan tanda pada sajian-sajian informasi, serta membuat sajian menjadi
lebih hidup, dengan demikian pemilihan warna penting diperhatikan ketika
membuat Flipchart.Warna-warna yang mencolok baik digunakan untuk memberi fokus
yang bertujuan untuk menarik perhatian, namun jika kalau terlalu banyak akan
mengganggu penglihatan, contoh penggunaaan warna mencolok, untuk judul atau
objek-objek yang ditonjolkan. Sebaiknya perlu diperhatikan harmonisasi
pemilihan warna. Jika kita memilih beberapa warna misalnya 5 warna maka ke 5
warna tersebut meiliki kedekatan.
f. Menentukan ukuran dan bentuk
huruf yang sesuai
Supaya mudah di baca dalam jarak
yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruang kelas, maka sebaiknya ukuran
huruf pada flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini disesuaikan dengan beberapa
seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedukit berarti ada cukup ruang untuk
membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan huruf, perlu
diperhatikan juga bentuk huruf. Huruf dekoratif dengan banyak variasi cenderung
susah dibaca dalam ukuran yang agak kecil dengan jarak yang jauh, atau huruf
sambung.Huruf yang sebaiknya digunakan adalah huruf lurus atau tidak ada
kait kaitannya.
7. Kekurangan Flipchart
Dengan beberapa
kelebihan yang bisa kita temukan pada media flipchart,
namun flipchart juga memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya:
a. Tidak audiotif. Dalam
penggunaannya materi yang bersifat audiotif, flipchart belum mampu mengakomodirnya. Sehingga
guru berperan lebih untuk memfasilitasi materi-materi audio.
b. Teacher oriented. Tanpa seorang guru atau fasilitator untuk
memaparkan materi, siswa akan kesulitan memahami pesan yang ada di dalam flipchart. Hal ini disebabkan karena
penulisan pesan baik berupa gambar-gambar, simbol-simbol verbal berbentuk
outline-otline seperti halnya power point.
c. Dalam penggunaan kelompok besar kurang efektif.
B. FLASHCARD
1. Pengertian
Flashcard
Pengertian
secara bahasa Flash Cards adalah Kartu cepat atau kartu kilat.
Hal ini bisa juga diartikan demikian karena mempergunakan kartu ini dalam
Proses Belajar Mengajar (PBM) akan mempermudah atau mempercepat pemahaman
siswa. Penggunaan flash cards dalam belajar tidak hanya berlaku bagi young learners, media ini juga
bermanfaat bagi older learners.
Menurut Azhar
Arsyad, flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar,
teks atau tanda simbol yang mengingatkan atau mneuntun siswa kepada sesuatu
yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau
dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Namun ahli lain
menjelaskan flashcard merupakan media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm.
2. Bentuk dan kelebihan Flashcard
Flashcard menurut Azhar Arsyad, terbagi atas dua yakni kartu abjad dan kartu yang
berisi gambar-gambar. Walaupun pada hakikatnya sama yakni berupa kartu. Namun
dalam bentuk materi flashacard seperti
yang telah dijelaskan terbagi kedalam dua bentuk.
Flashcard memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya :
a. Praktis. Jika dilihat dari cara membuat dan
penggunaannya, flashcard sangat praktis karena guru yang
mempergunakan tidak butuh keahlian khusus. Dan apabila telah dipergunakan, cara
penyimpanannya cukup diikat atau dimasukkan kedalam kotak agar tidak tercecer.
b. Ekonomis. Dari segi biaya, pembuatan dan penggunaan flashcard sangat murah dan peralatan yang
dipergunakan untuk membuat flashcard juga mudah didapatkan dengan harga
yang terjangkau.
c. Mudah dibawa-bawa. Dengan ukuran yang kecil, flashcard mudah dimasukkan kedalam tas atau
bahkan saku.
d. Menyenangkan. Dalam penggunaannya flashcard dipergunakan pendekatan belajar sambil
bermain.
3. Cara penggunaan Flashcard
Materi yang
dijelaskan guru dengan media flashcard mengikuti cara penggunaan dibawah ini
(walaupun tidak mutlak) diantaranya :
a. Kartu-kartu yang sudah di susun di pegang setinggi dada dan menghadap ke
depan siswa.
b. Pilih satu persatu kartu tersebut setelah guru menjelaskan
c. Berikan kartu yang dipilih ke siswa yang duduk dekat guru. Mintalah siswa
bergiliran melihat kartu tersebut, sehingga semua dapat melihat.
d. Atau dapat juga dengan cara permainan yakni kartu diletakkan dalam kotak
secara acak. Kemudian siswa diminta memilih kartu sesuai perintah guru.
Misalnya guru mmerintakan cari nama/gambar “Horse”, kemudian siswa mencari
kartu tersebut dalam kotak.
4. Teknik pembuatan Flashcard
Dalam pembuat flashcard ada beberapa langkah, yaitu :
a. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kardus atau kertas karton.
b. Buatlah ukuran 25X30 cm
c. Potonglah kertas tersebut sesuai ukuran yang telah disiapkan mempergunakan
gunting atau cutter.
d. Pergunakan kertas alas, jika objek gambar akan langsung dibuat tangan
mempergunakan kuas, spidol, cat air, pensil warna
e. Jika mempergunakan gambar jadi, hanya dipotong kemudian ditempelkan
f. Apabila dibutuhkan, berikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai
dengan nama objek.
5. Kekurangan Flashcard
Flashcard sebagai salah satu media pembelajaran yang bagus, namun tidak terlepas juga
memilki kekurangan, diantaranya:
a. Small Student
b. Menuntut penataan ruang yang baik
6. Contoh-contoh
Flashcard
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum,
dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, khususnya demi tujuan
pembelajaran disekolah.
Sesuai dengan karakteristiknya, dapat pula disimpulkan bahwa Flipchart dan
Flashcard mer
MAKALAH
TEKNIK PEMBUATAN MEDIA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam
Mata Kuliah MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh:
MISNAYETTI
(2313.017)
NURHAYANI
(2313.021)
RIA AGUSTIANI
(2313.027)
SONYA
ANISSA (2313.028)
Dosen Pembimbing:
ARIFMIBOY, S. Ag, M. Pd
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2015 M / 1436 H
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “TEKNIK PEMBUATAN MEDIA”. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Media Pembelajaran.
Dalam
penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan baik moril
maupun materi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada
bapak Arifmiboy, S. Ag, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
ucapan terimakasih kepada:
1.
Kedua Orang Tua yang telah memberikan
dukungan moril dan materil.
2.
Serta teman – teman yang ikut membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Sehingga bantuan, saran dan bimbingan yang
telah diberikan kepada penulis dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah dengan baik dan semaksimal mungkin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
masukan – masukan, kritik dan saran serta tanggapan terhadap kekurangan dalam
penulisan makalah ini, guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Demikianlah kiranya yang dapat penulis
sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Bukittinggi,
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.................................................................................1
B.
Rumusan Masalah
...........................................................................1
C.
Tujuan
Pembelajaran........................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FLIPCHART....................................................................................2
B.
FLASH CARD
...............................................................................10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN...............................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Konsep
pembelajaran menuntut adanya perubahan peran guru. Sebaik-baiknya media yang
digunakan dalam pembelajaran adalah memiliki tingkat relevansi dengan tujuan,
materi, dan karakteristik siswa. Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam
pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai materi, mengetahui tujuan
yang harus dibuat dan mengenali betul kebutuhan siswanya. Disinilah peran guru
sebagai creator yaitu menciptakan media yang
tepat, efisien, dan menyenangkan bagi siswa.
Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran sangat memerlukan perencanaan yang baik. Hal ini dimulai
dari mendesain media, pemenuhan kriteria pemilihan media pembelajaran, hingga
evaluasi dan memutuskan media pembelajran yang cocok untuk mencapai tujuan.
Jika diantara media yang terpilih adalah media Flipchart & Flashcard yang akan dipergunakan dalam proses
pembelajaran. Maka mengenal apa itu flipchart dan flashcard, kelebihan dan kekurangan
serta cara pembuatannya adalah hal yang perlu diketahui oleh pendidik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud degan Flipchart dan bagaimanakah cara membuat Flipchart?
2. Apakah
yang dimaksud dengmenjelaskan flashcard dan bagaimanakah cara membuat flashcard?
C. Tujuan
Pembelajaran
1. Menjelaskan
pengertian dan cara membuat Flipchart.
2. Menjelaskan
pengertian dan cara membuat FlashCard.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FLIPCHART
1. Pengertian Flipchart
Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas yang disatukan menggunakan benda khusus
(Penjepit, Spiral) sehingga menyerupai album atau kalender. Lembaran-lembaran
kertas inilah yang akan diisi dengan informasi-informasi atau pesan-pesan baik
berupa gambar maupun simbol-simbol yang dicantumkan dalam bentuk visual.
Media flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema,
gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi
pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah
dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart
dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.
Menurut Suci
Kusuma Dewi Flip Chart merupakan suatu media yang
menggunakan gambar – gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan kecil dan
cara menunjukan dengan membalik satu per satu.
Visualisai
konsep yang dijelaskan Rahardjo (1991) seperti proses, prosedur, dan siklus
mempergunakan bagan alur (flowchart). Fakta, data mempergunakan tabel, matriks,
dan daftar. Data perbandingan mempergunakan Grafik (balok, cakram, kurva,
koordinat). Serta hubungan keluarga mempergunakan silsilah. Semua konsep visual
di atas yang dijelaskan, menariknya dapat mempergunakan media Flipchart.
Sehingga dalam
hal menyampaikan pesan, flipchart yang berisi pesan yang telah disampaikan,
dalam penggunaannya dibalikkan agar pesan berikutnya bisa dilihat oleh peserta
didik. Seperti halnya sebuah kalender yang berisi 12 lembar kertas dan setiap
kertas mewakili urutan bulan. Maka setelah Anda melihat bulan Januari, Anda
bisa membalikkannya untuk melihat bulan februari dan seterusnya hingga desember
dengan membalikkannya. Penyajian
informasi ini dapat berupa (a) Gambar-gambar , (b) Huruf-huruf, (c) Diagram,
(d) Angka-angka. Sajian pada flipchart tersebut harus di dedusikan dengan
jumlah dan jarak maksimum siswa melihat flipchat tersebut dan
direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana flipchart tersebut
ditempatkan.
2. Cara Penggunaan Flipchart
Cara penggunaan media ini
bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart
langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi
hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum, flip chart dapat berupa
nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung kemeriahan kelas dan
bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip chart tidak langsung
digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi ajar. Dalam metode
CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk dikonstruksi
pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali informasi gambar
flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah seterusnya.
3. Bentuk Media Flipchart
Media
pembelajaran Flipchart terbagi kedalam dua bentuk. Yaitu:
a. White Flipchart
White Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi informasi-informasi
mengenai pembelajaran. Seperti halnya whiteboard yang mempergunakan alat tulis
seperti spidol.
b. Messages Flipchart
Messages
Flipchart adalah flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah
disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan
lain-lain.
4. Kelebihan Flipchart
Dalam penggunaan Flipchart untuk menyampaikan materi pembelajaran
yang berguna mencapai tujuan. Sebagai salah satu media pembelajaran, Flipchart yang dipergunakan memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya :
a. Tujuan
Media Flipchart dalam mencapai tujuan adalah salah
satu media yang efektif. Flipchart yang efektif dapat dijadikan penyampai
pesan secara terstruktur dan terencana terutama pada messages flipchart. Indikator
pencapaian tujuan yang efektif adalah tercapaianya tujuan yang sudah
direncanakan, untuk mencapai tujuan. Selain itu juga, Flipchart sangat praktis untuk dipergunakan.
b. Peserta didik
Flipchart sangat
cocok untuk pembelajaran dengan jumlah peserta didik kelompok kecil yakni
hingga 30 orang dengan ukuran 100 cm X 60 cm. Selain itu juga mampu
meningkatkan aktivitas belajar dan menarik perhatian peserta didik.
c. Biaya
Dari segi faktor
biaya, flipchart merupakan salah satu media yang
relatif lebih murah.
d. Ketersediaan
Dalam pembuatan
memperoleh bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat flipchart sangat mudah diperoleh di pasaran.
Sehingga kita mampu membuatnya sendiri.
e. Waktu
Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam
menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis.
5. Penggunaan dan bagian-bagian Flipchart
a. Cara
mempersiapkan diri
Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pelajaran dengan baik, memiliki
keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau perlu untuk melancar
lakukan dengan latihan berulang-ulang meski tidak langssung dihadapan siswa.
Siapkan pula alat dan bahan-bahan yang lain yang mungkin diperlukan. Misalnya
jika Flipchart tersebut tidak memiliki kedudukan atau penyangga khusus, maka
diperlukan tali atau paku untuk memasangnya papan tulis namun tetap memudahkan
untuk melipat-lipat lembaran Flipchart.
b. Penempatan
yang tepat
Perhatikan posisi tampilan, atau
sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semuah siswa yang ada
di ruangan kelas tersebut. Untuk memastikan posisi sudah tepat anda juga dapat
menanyakan pada siswa apakan sudah terlihat dengan baik atau belum.
c. Pengaturan
siswa
Untuk hasil yang lebih baik, perlu
pengaturan siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran,
perhatikan juga ssiswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.
d. Perkenalkan
pokok materi
Mareri yang disajikan terlebih
dahulu diperkenalkan kepada siswa pada awal pembukaan pembelajaran. Cara yang
dapat dilakukan misanya dengan melakukan bercerita, atau mengkaitkan situasi
atau kejadian yang ada di lingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi
yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apresiasi agar siswa
dapat dengan mudah mencerna materi baru .
e. Sajian
gambar
Setelah masuk pada materi, mulailah
memperlihatkan lembarah-lembaran Flipchart dan berikan keterangan yang cukup,
gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
f. Beri
kesempatan siswa untuk bertanya
Guru dapat hendaknya memberikan
stimulus agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang
disampaikannya jelas dipahami atau masih kurang jelas. Kalau perlu siswa
memberika komentar terhadap isi Flipchart yang disajikan.
g. Menyimpulkan
materi
Seperti pada umunya kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru namun
justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru dalam
menyimpulkan ini jika rasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa
Flipchart yang dianggap penting.
6. Tekhnik Pembuatan Flipchart
a. Tentukan tujuan pembelajaran
Pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama adalah
menunjukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakan tujuan bersifat
penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk
penanaman sikap. Perlu juga tujuan dirumuskan secara operasional dalam bentuk
indikator atau tujuan pembeelajaran khusus (TPK).
Contoh tujuan :
1) Melalui
media Flipchart siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
dengan benar.
2) Siswa
diharapkan dapat menuliskan sikap-sikap yang mencerminkan budaya toleransi
antar umat beragama.
b. Menentukan Bentuk Flipchart
Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, bentuk flipchart terdiri dari dua bentuk yakni White Flipchart dan Messages
Flipchart. Setelah ditentukan bentuknya, persiapkan alat-alat yang
dibutukan dalam pembuatan flipchart diantaranya adalah kerangka dudukan
biasanya kaki-kakinya berjumlah empat atau tiga untuk sandaran. Sipakan
juga triplek yang tebal berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm
sebagai alas kertas. Pada bagian atas kayu penyangga pergunakan penjepit
kertas. Sedangkan dalam pembuatan messages
flipchart, setelah membuat penyangga seperti yang sudah dijelaskan di atas,
langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data, angka-angka, simbol-simbol verbal
dan gambar-gambar yang relevan dengan tercapainya tujuan.
c. Membuat
ringkasan materi
Materi yang disajikan pada media
Flipchart tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk
seperti halnya pada buku taks namun materi perlu disarikan, diambil
pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan dikoleksi mana yang
menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Dengan demikian perlu dirumuskan
materi-materi tersebut dengan cara membuat autline materi dengan dalam kertas
terpisah misalnya dalam buku catatan yang akan dituangkan kedalam
Flipchart.
d. Merancang
draf kasar (sketsa)
Membuat Flipchart yang baik dan
menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi text namun diperkaya
dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan. Draf kasar yang
dimaksud disini adalah sketsa yang langsung dibuatkan dilembaran-lembaran
kertas Flipchart menggunakan pengsil yang dapat dihapus jika sudah selesai
dibuat. Membuat draf kasar perlu dilakukan untuk mengantifikasi kesalahan dalam
pembuatan serta mengatur tata letak yang baik, selain itu diperlukan juga untuk
memudahkan pewarnaan.
e. Memilih
warna yang sesuai
Agar Flipchart yang kita buat lebih menarik, salah satu upayanya ialah
menggunakan warna yang bervariasi. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna
misalnya hitam saja, kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Menurut
Penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwana
dibanding media hitam putih, warna juga akan membantu memfokuskan perhatian
pada materi penting.
Warna akan membuat siswa tertarik
untuk mempelajari materi pembelajaran. Memfokuskan pada sajian materi,
memberikan tanda pada sajian-sajian informasi, serta membuat sajian menjadi
lebih hidup, dengan demikian pemilihan warna penting diperhatikan ketika
membuat Flipchart.Warna-warna yang mencolok baik digunakan untuk memberi fokus
yang bertujuan untuk menarik perhatian, namun jika kalau terlalu banyak akan
mengganggu penglihatan, contoh penggunaaan warna mencolok, untuk judul atau
objek-objek yang ditonjolkan. Sebaiknya perlu diperhatikan harmonisasi
pemilihan warna. Jika kita memilih beberapa warna misalnya 5 warna maka ke 5
warna tersebut meiliki kedekatan.
f. Menentukan ukuran dan bentuk
huruf yang sesuai
Supaya mudah di baca dalam jarak
yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruang kelas, maka sebaiknya ukuran
huruf pada flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini disesuaikan dengan beberapa
seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedukit berarti ada cukup ruang untuk
membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan huruf, perlu
diperhatikan juga bentuk huruf. Huruf dekoratif dengan banyak variasi cenderung
susah dibaca dalam ukuran yang agak kecil dengan jarak yang jauh, atau huruf
sambung.Huruf yang sebaiknya digunakan adalah huruf lurus atau tidak ada
kait kaitannya.
7. Kekurangan Flipchart
Dengan beberapa
kelebihan yang bisa kita temukan pada media flipchart,
namun flipchart juga memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya:
a. Tidak audiotif. Dalam
penggunaannya materi yang bersifat audiotif, flipchart belum mampu mengakomodirnya. Sehingga
guru berperan lebih untuk memfasilitasi materi-materi audio.
b. Teacher oriented. Tanpa seorang guru atau fasilitator untuk
memaparkan materi, siswa akan kesulitan memahami pesan yang ada di dalam flipchart. Hal ini disebabkan karena
penulisan pesan baik berupa gambar-gambar, simbol-simbol verbal berbentuk
outline-otline seperti halnya power point.
c. Dalam penggunaan kelompok besar kurang efektif.
B. FLASHCARD
1. Pengertian
Flashcard
Pengertian
secara bahasa Flash Cards adalah Kartu cepat atau kartu kilat.
Hal ini bisa juga diartikan demikian karena mempergunakan kartu ini dalam
Proses Belajar Mengajar (PBM) akan mempermudah atau mempercepat pemahaman
siswa. Penggunaan flash cards dalam belajar tidak hanya berlaku bagi young learners, media ini juga
bermanfaat bagi older learners.
Menurut Azhar
Arsyad, flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar,
teks atau tanda simbol yang mengingatkan atau mneuntun siswa kepada sesuatu
yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau
dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Namun ahli lain
menjelaskan flashcard merupakan media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm.
2. Bentuk dan kelebihan Flashcard
Flashcard menurut Azhar Arsyad, terbagi atas dua yakni kartu abjad dan kartu yang
berisi gambar-gambar. Walaupun pada hakikatnya sama yakni berupa kartu. Namun
dalam bentuk materi flashacard seperti
yang telah dijelaskan terbagi kedalam dua bentuk.
Flashcard memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya :
a. Praktis. Jika dilihat dari cara membuat dan
penggunaannya, flashcard sangat praktis karena guru yang
mempergunakan tidak butuh keahlian khusus. Dan apabila telah dipergunakan, cara
penyimpanannya cukup diikat atau dimasukkan kedalam kotak agar tidak tercecer.
b. Ekonomis. Dari segi biaya, pembuatan dan penggunaan flashcard sangat murah dan peralatan yang
dipergunakan untuk membuat flashcard juga mudah didapatkan dengan harga
yang terjangkau.
c. Mudah dibawa-bawa. Dengan ukuran yang kecil, flashcard mudah dimasukkan kedalam tas atau
bahkan saku.
d. Menyenangkan. Dalam penggunaannya flashcard dipergunakan pendekatan belajar sambil
bermain.
3. Cara penggunaan Flashcard
Materi yang
dijelaskan guru dengan media flashcard mengikuti cara penggunaan dibawah ini
(walaupun tidak mutlak) diantaranya :
a. Kartu-kartu yang sudah di susun di pegang setinggi dada dan menghadap ke
depan siswa.
b. Pilih satu persatu kartu tersebut setelah guru menjelaskan
c. Berikan kartu yang dipilih ke siswa yang duduk dekat guru. Mintalah siswa
bergiliran melihat kartu tersebut, sehingga semua dapat melihat.
d. Atau dapat juga dengan cara permainan yakni kartu diletakkan dalam kotak
secara acak. Kemudian siswa diminta memilih kartu sesuai perintah guru.
Misalnya guru mmerintakan cari nama/gambar “Horse”, kemudian siswa mencari
kartu tersebut dalam kotak.
4. Teknik pembuatan Flashcard
Dalam pembuat flashcard ada beberapa langkah, yaitu :
a. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kardus atau kertas karton.
b. Buatlah ukuran 25X30 cm
c. Potonglah kertas tersebut sesuai ukuran yang telah disiapkan mempergunakan
gunting atau cutter.
d. Pergunakan kertas alas, jika objek gambar akan langsung dibuat tangan
mempergunakan kuas, spidol, cat air, pensil warna
e. Jika mempergunakan gambar jadi, hanya dipotong kemudian ditempelkan
f. Apabila dibutuhkan, berikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai
dengan nama objek.
5. Kekurangan Flashcard
Flashcard sebagai salah satu media pembelajaran yang bagus, namun tidak terlepas juga
memilki kekurangan, diantaranya:
a. Small Student
b. Menuntut penataan ruang yang baik
6. Contoh-contoh
Flashcard
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum,
dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, khususnya demi tujuan
pembelajaran disekolah.
Sesuai dengan karakteristiknya, dapat pula disimpulkan bahwa Flipchart dan
Flashcard merupakan salah satu media grafis yang sangat mudah diingat karena
mengandung pesan-pesan pendek sehingga siswa dengan mudah mencerna materi yang
telah diterangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1997. Media
Pengajaran.Jakarta : Rajawali Pers
Asnawir dan M.Basyiruddin Usman. 2002. Media
Pembelajaran.Jakarta : Ciputat Pres
Danim, Sudarwan. 1995. Media
Komunikasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara
upakan salah satu media grafis yang sangat mudah diingat karena
mengandung pesan-pesan pendek sehingga siswa dengan mudah mencerna materi yang
telah diterangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1997. Media
Pengajaran.Jakarta : Rajawali Pers
Asnawir dan M.Basyiruddin Usman. 2002. Media
Pembelajaran.Jakarta : Ciputat Pres
Danim, Sudarwan. 1995. Media
Komunikasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar